Sabtu, 20 Februari 2016

pidato bertema Mensyukuri Nikmat AllauhMenjauhi sifat takabur



Mensyukuri Nikmat Allah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamduillahirobbil 'alamin, segala puji dan syukur marilah bersama-sama kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata'ala atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini bersama-sama. Berkumpul dalam sebuah kondisi yang kita idam-idamkan, yaitu berada dalam keadaan bertakwa kepada Allah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw.

Hadirin yang berbahagia...
Begitu banyak nikmat yang te
lah Allah anugerahkan kepada manusia. Sangat banyak dan tak terbilang jumlahnya. Saking banyaknya, tak ada seorang pun yang mampu untuk menghitungnya. Dari sekian banyak nikmat Allah itu, hanya satu hal yang Allah tuntut atas manusia, yaitu bersyukur.

Menjadi manusia yang pandai bersyukur. Bersyukur atas nikmat rejeki, nikmat kesehatan, nikmat hidup, nikmat berupa ketenangan jiwa, nikmat atas pemanfaatan alam lingkungan, dan lain sebagainya. Sudahkah kita berusaha untuk menjadi hamba yang pandai bersyukur?

Kita ambil contoh kecil saja. Allah karuniakan kepada kita sepasang mata. Dengan mata itu, kita bisa melihat indahnya dunia ini. Dengan mata itu pula kita bisa membaca, berjalan tanpa salah arah dan berbagai hal lainnya. Nikmat Allah itu memang baru akan terasa begitu besar dan bernilainya, ketika nikmat itu telah hilang dari diri kita. 

Hadirin yang berbahagia...
Andai saja, Allah mencabut nikmat sepasang mata ini, sungguh apapun akan manusia korbankan agar nikmat mata itu bisa kembali ada pada dirinya. Berobat kesana-kemari, dengan tenaga dokter ahli yang berbayar mahal, di rumah sakit dengan peralatan yang serba canggih. Tidak terbayangkan, berapa banyak biaya yang harus ia keluarkan untuk itu.

 Allah memberikan nikmat berupa kedua mata ini kepada kita secara gratis. Tanpa harus membeli atau menyewa. Semua itu Allah berikan secara cuma-cuma. Hanya saja, kebanyakan manusia itu memang lalai. Mata digunakan untuk melihat kemaksiatan dan kemungkaran.

Itu baru satu contoh kecil nikmat Allah yang ada pada manusia. Padahal, selain mata, masih banyak sekali nikmat Allah yang ada pada tubuh kita. Belum lagi nikmat-nikmat lain yang Allah berikan kepada manusia.

Untuk itu, dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita instrospeksi diri kita masing-masing. Sudahkah kita bersuyukur kepada Allah? Mata digunakan melihat hal-hal yang bermanfaat, mulut digunakan untuk mengagungkan asma Allah, nasehat menasehati manusia agar senantiasa taat kepada Allah. Telinga digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran dan hal-hal lain yang bermanfaat. begitu juga dengan tangan kita, kaki kita, tubuh kita dan lain sebagainya.

Hadirin yang dimulyakan Allah..
Dalam kesempatan kali ini, kami kembali menghimbau pada diri kami pribadi, juga kepada hadirin semua, marilah kita selalu berupaya dan berusaha untuk menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur. Beruntunglah aorang-orang yang pandai bersyukur dan amat merugilah aorang-orang yang mengkufuri nikmat Alah itu.

Sekian pidato singkat tentang mensyukuri nikmat Allah ini kami sampaikan. Yang benar datangnya dari Allah dan yang salah maka itu datangnya dari diri kami pribadi dan juga bisikan syetan yang selalu menggoda. Billahitaufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh












Menjauhi sifat takabur
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamduillahirobbil 'alamin, segala puji dan syukur marilah bersama-sama kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata'ala atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita bisa berkumpul di tempat ini bersama-sama. Berkumpul dalam sebuah kondisi yang kita idam-idamkan, yaitu berada dalam keadaan bertakwa kepada Allah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw.

hadirin yang berbahagia...
Takabur disebut juga  angkuh; sombong.  Yang dimaksud dengan Takabur ialah merasa dirinya paling mulia, paling hebat, paling pandai dsb dan menganggap  rendah orang lain. Allah berfiman dalam surat Al-Nahl ayat 23 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”.
Takabur merupakan penyakit hati yang sangat berbahaya yang wajib dihindari karena sejarah iblis laknatullah dimulai dari penyakit satu ini. Merasa lebih tinggi dari Adam, ia lalu mendurhakai perintah Allah untuk bersujud padanya.

allah berfiman dalam surat Al A’raaf ayat12 yang artinya: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab: “Saya lebih baik dari padanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
Hadirin yang dimulyakan allah..
Sebab-sebab yang menjadikan seseorang berlaku sombong (takabur) adalah karena merasa adanya kelebihan pada dirinya. Seperti ilmu pengetahuan, amal dan ibadah, keturunan orang terhormat, harta kekayaan, kekuatan fisik, kedudukan, kecantikan, ketampanan dan sebagainya.
Terkadang orang sombong karena kekayaannya ketika orang yang disebut kaya itu lahir mereka tidak memiliki apa-apa. Ketika mati juga tidak membawa apa-apa kecuali kain yang melekat di badan. Pada saat mati tidaklah berguna segala harta dan apa yang telah mereka kerjakan.
 Sering orang sombong karena kekuasaan atau jabatan. Padahal kekuasaan dan jabatan juga tidak kekal. Ketika mati, maka  kekuasaan pun hilang. Kita diganti dengan yang lain.
 Ada juga orang yang sombong karena wajahnya yang cantik dan rupawan. Padahal ketika tua, maka mukanya akan jelek dan keriput. Ketika sudah dikubur, maka wajahnya hanya akan tinggal tulang tengkorak belaka. Pantaskah manusia untuk bersikap sombong?     
Ada lagi yang sombong karena kekuatannya atau badannya yang kekar. Kita saksikan Samson yang dulu sanggup mengalahkan singa dengan tangan kosong kini sudah terbujur dalam tanah. Muhammad Ali yang dulu sering membanggakan diri sebagai yang terbesar (I am the Greatest) kini lemah terkena penyakit parkinson. Begitu tua orang sekuat apa pun akan jadi lemah. Begitu mati dia sama sekali tidak berdaya. 

cara menghindari sikap dan  perilaku takabur.
1 .Selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.

2. Senantiasa mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.
3. Beramal dengan ikhlas hanya karena Allah bukan karena mengharpkan pujian manusia.
 4. Menghormati orang lain dan menghargai pendapatnya.
5. Memahami dan menyadari tentang bahaya takabur, baik bahayanya di dunia maupun bahaya di akhirat nanti.
6. Menerima setiap nikmat maupun kelebihan yang dimiliki semata-mata karena karunia Allah SWT.
7. Selalu mensyukuri nikmat Allah.
8. Menyadari bahwa asal kejadian semua manusia adalah sama.

Sekian pidato singkat tentang menjauhi sifat takabur ini saya sampaikan. Yang benar datangnya dari Allah dan yang salah maka itu datangnya dari diri saya pribadi dan juga bisikan syetan yang selalu menggoda. Billahitaufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Simbiosis



Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.[1]   Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion[1].
Ada beberapa bentuk simbiosis yakni:
1.    Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya.
Contoh:
·       
·        Tanaman benalu (mendapat sari makanan) dengan inangnya (diambil sari makanannya)
·        Tali putri (menyerap sari makanan yang berupa zat organik) dengan inangnya (diambil sari makanannya)
·        Cacing perut dan cacing tambang (mengambil sari makanan) yang hidup di dalam usus manusia (sari makanan diambil) [1]
·        Bunga Rafflesia (menyerap sari - sari makanan) dengan inangnya (diambil sari makanannya)
2.   Mutualisme adalah hubungan sesama makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak.
Contoh;
-         Burung Jalak (mendapat makanan) dan Kerbau (dimakan kutunya).

-         Ikan badut (mendapat perlindungan) dengan anemon laut (mendapat sisa - sisa makanan dari ikan badut]

-         Bunga (dibantu proses penyerbukannya) dengan kupu-kupu (mendapat nektar) [1]

-         Protozoa berflagela Mixotricha paradoxa (mendapat sari makanan dan perlindungan) dengan rayap Mastotermes darwiniensis (pencernaannya dibantu).

-         Jenis bakteri Rhizobium (memperoleh makanan) yang hidup dalam akar tumbuhan kacang-kacangan (mendapat nitrogen yg diikat oleh rhizobium sp.)
3.   Komensalisme, adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.
Contoh:
·       
·        Ikan Remora (mendapat makanan) dan Ikan Hiu
·        Anggrek (menumpang tempat hidup) dengan Pohon Mangga
·        Paku tanduk rusa (menumpang tempat hidup) dengan tumbuhan inangnya
4.   Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan. Contoh:
a.     Pohon Walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak dapat hidup karena pohon walnut menghasilkan senyawa alelopati.
5.   Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan.[2]. Kompetisi ada dua yaitu kompetisi intraspesifikdan kompetisi interspesifik
Contoh kompetisi interspesifik (antar individu yang berbeda spesies)
·       
·        Persaingan antara kambing dengan sapi di padang rumput
Contoh kompetisi intraspesifik (antar individu yang spesiesnya sama)
·       
·        Persaingan antara para singa jantan dalam memperebutkan wilayah atau pasangan
6.   Netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian bagi keduanya.[2] Contoh:
Kambing dengan burung hantu